Profil Desa Sukorejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Sukorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Sukorejo di Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, adalah pusat agribisnis sayuran dan tembakau yang sangat dinamis di jalur utama menuju Dieng. Desa ini berperan vital sebagai lumbung hortikultura sekaligus kawasan penyangga pariwisata yang strategis.
-
Sentra Agribisnis Hortikultura
Sukorejo merupakan salah satu produsen utama sayuran dataran tinggi di Wonosobo, khususnya cabai, kubis, dan bawang, serta menjadi penghasil tembakau berkualitas tinggi yang menopang ekonomi mayoritas warganya.
-
Lokasi Premium di Koridor Wisata
Berada tepat di Jalan Raya Wonosobo-Dieng, desa ini memiliki posisi sangat strategis yang mendorong perkembangan sektor perdagangan, jasa, dan UMKM untuk melayani arus wisatawan dan distribusi hasil bumi.
-
Karakter Masyarakat Petani Modern
Masyarakat Sukorejo dikenal sebagai petani yang ulet, inovatif, dan berorientasi pasar, mampu beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi pertanian dan fluktuasi harga komoditas.
Desa Sukorejo, sebuah kawasan agraris yang subur dan penuh vitalitas di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, memegang peranan ganda yang sangat strategis. Sebagai salah satu lumbung hortikultura terpenting di lereng Gunung Sindoro, desa ini menjadi pemasok utama sayur-mayur dan tembakau. Sekaligus, posisinya yang terhampar di sepanjang jalan utama menuju Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng menjadikannya sebagai etalase dan zona ekonomi penyangga pariwisata yang sangat dinamis.Nama "Sukorejo," yang berasal dari kata "Suka" (senang/gembira) dan "Rejo" (ramai/makmur), secara akurat mencerminkan kondisi desa ini: sebuah wilayah yang makmur berkat kesuburan tanahnya dan ramai oleh denyut nadi aktivitas ekonomi yang tak pernah berhenti. Lanskap desa didominasi oleh ladang-ladang pertanian yang dikelola secara intensif, menjadi bukti kerja keras dan kemajuan para petaninya. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek unggulan Desa Sukorejo, dari geografi strategisnya, kekuatannya sebagai pusat agribisnis, hingga dinamika sosial masyarakat petani modernnya.
Geografi dan Posisi Emas di Jalur Pariwisata
Secara administratif, Desa Sukorejo tercatat dalam sistem pemerintahan dengan Kode Kementerian Dalam Negeri 33.07.09.2016. Lokasinya merupakan salah satu yang paling premium di Kecamatan Mojotengah. Terbelah oleh Jalan Raya Wonosobo-Dieng, desa ini menjadi titik perlintasan wajib bagi seluruh kendaraan yang menuju Dieng, menjadikannya sangat mudah diakses dan dikenali.Luas wilayah Desa Sukorejo yaitu sekitar 124,05 hektare atau 1,24 kilometer persegi. Meskipun tidak terlalu luas, setiap jengkal lahannya dimanfaatkan secara sangat produktif. Sebagian besar wilayahnya adalah lahan tegalan yang ditanami komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi. Batas-batas wilayahnya meliputi: di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Slukatan; di sisi timur, berbatasan dengan Desa Sojokerto; di sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Mojosari dan Kelurahan Kalibeber; dan di sebelah barat, berbatasan langsung dengan Desa Blederan.Desa Sukorejo berada di ketinggian khas dataran tinggi Wonosobo, dengan topografi landai hingga bergelombang yang ideal untuk pertanian. Tanah andosol yang hitam dan gembur, sisa dari aktivitas vulkanik purba, ditambah dengan iklim pegunungan yang sejuk, merupakan modal alam paling berharga yang menjadi fondasi kemakmuran desa ini.
Demografi dan Karakter Petani Berjiwa Wirausaha
Masyarakat Desa Sukorejo adalah cerminan dari komunitas petani modern yang ulet, cerdas dan memiliki jiwa wirausaha yang kuat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam "Kecamatan Mojotengah dalam Angka 2023", jumlah penduduk Desa Sukorejo tercatat sebanyak 4.416 jiwa. Populasi ini terdiri dari 2.274 penduduk laki-laki dan 2.142 penduduk perempuan.Dengan luas wilayah 1,24 kilometer persegi, maka tingkat kepadatan penduduk di Desa Sukorejo mencapai sekitar 3.561 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan yang sangat tinggi ini menunjukkan pola pemukiman yang terkonsentrasi di sepanjang koridor jalan raya dan di antara lahan-lahan pertanian, menandakan sebuah desa yang sangat padat dan dinamis.Mayoritas absolut penduduknya berprofesi sebagai petani. Namun mereka bukanlah petani subsisten, melainkan petani agribisnis yang sepenuhnya berorientasi pasar. Petani Sukorejo sangat responsif terhadap permintaan pasar, terampil dalam mengadopsi bibit unggul dan teknologi pertanian baru, serta memiliki jaringan pemasaran yang kuat. Kedekatannya dengan jalur utama membuat mereka mudah mengakses informasi harga dan tren komoditas, sehingga mampu mengambil keputusan tanam yang strategis. Semangat untuk maju dan meningkatkan taraf hidup sangat terasa di kalangan masyarakat desa ini.
Pilar Ekonomi: Lumbung Sayuran dan Tembakau Premium
Perekonomian Desa Sukorejo ditopang secara kokoh oleh sektor pertanian, khususnya budidaya sayuran dan tembakau. Desa ini dikenal sebagai salah satu "dapur" Wonosobo, menghasilkan berton-ton sayuran segar setiap kali panen. Komoditas unggulan yang menjadi andalan utama adalah cabai. Berbagai varietas cabai, mulai dari cabai rawit hingga keriting, tumbuh subur di ladang-ladang desa dan menjadi salah satu pemasok utama untuk pasar-pasar induk di Jawa Tengah.Selain cabai, komoditas hortikultura lain seperti kubis, sawi, tomat, dan bawang-bawangan juga dibudidayakan secara luas. Pola tanam polikultur dan rotasi tanaman diterapkan secara cermat untuk menjaga kesuburan tanah dan memitigasi risiko gagal panen. Aktivitas pertanian di Sukorejo berjalan sepanjang tahun, menjadikan desa ini selalu produktif dan "hijau".Tembakau menjadi komoditas primadona kedua yang memberikan keuntungan finansial sangat besar. Tembakau dari Sukorejo, yang masuk dalam kategori tembakau lereng Sindoro, memiliki kualitas aroma dan rasa yang premium. Saat musim tembakau tiba, desa akan berubah menjadi pusat pengolahan yang sibuk, mulai dari perajangan hingga penjemuran. Panen tembakau seringkali menjadi momen puncak yang ditunggu-tunggu, yang hasilnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan.
Peran sebagai Pusat Perdagangan Hasil Bumi
Berkat lokasinya yang sangat strategis, Desa Sukorejo tidak hanya berfungsi sebagai produsen, tetapi juga sebagai salah satu simpul perdagangan (sentra pengepul) hasil bumi dari desa-desa di sekitarnya. Banyak pedagang besar yang mendirikan lapak atau gudang sementara di pinggir jalan utama Desa Sukorejo untuk menampung hasil panen dari para petani.Setiap hari, terutama pada sore hari setelah petani pulang dari ladang, pemandangan truk-truk dan mobil bak terbuka yang mengangkut sayuran menjadi hal yang lumrah. Aktivitas penimbangan, penyortiran, dan pengepakan sayuran untuk dikirim ke kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya seringkali terjadi di sini. Peran sebagai pusat koleksi hasil bumi ini menciptakan multiplier effect, membuka peluang kerja bagi warga sebagai buruh angkut, penyortir, dan jasa lainnya, serta membuat perputaran uang di desa menjadi sangat cepat.
Kehidupan Sosial dan Budaya yang Adaptif
Kehidupan sosial di Desa Sukorejo mencerminkan karakter masyarakatnya yang adaptif. Di satu sisi, nilai-nilai luhur budaya agraris seperti gotong royong, kerja keras, dan solidaritas komunal tetap terjaga dengan baik. Kelompok tani menjadi lembaga sosial yang sangat kuat, berfungsi sebagai wadah silaturahmi, berbagi informasi, dan menyelesaikan masalah bersama.Di sisi lain, keterbukaan terhadap dunia luar membuat masyarakat Sukorejo mudah menerima perubahan dan inovasi yang positif. Tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka juga sangat tinggi, sebagai investasi untuk masa depan yang lebih baik.Meskipun disibukkan dengan aktivitas ekonomi yang padat, masyarakat tidak melupakan identitas budayanya. Kesenian tradisional seperti Kuda Kepang (Jaranan) dan Lengger masih sering dipentaskan untuk memeriahkan acara hajatan atau perayaan desa. Ini menunjukkan adanya keseimbangan antara upaya mengejar kemakmuran material dengan pelestarian kekayaan spiritual dan budaya.
Penutup
Desa Sukorejo adalah contoh sempurna dari sebuah desa agraris yang berhasil memanfaatkan keunggulan geografis dan kesuburan tanahnya untuk mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi. Sebagai lumbung sayuran dan tembakau, perannya dalam menopang perekonomian dan ketahanan pangan regional sangatlah vital. Posisinya yang strategis di jalur menuju Dieng memberinya keuntungan tambahan yang jika dikelola dengan baik, dapat semakin meningkatkan kesejahteraan warganya.Masa depan Desa Sukorejo terletak pada kemampuannya untuk terus berinovasi di sektor agribisnis dan mulai merambah ke sektor jasa pariwisata. Dengan karakter masyarakatnya yang ulet, cerdas, dan berjiwa wirausaha, desa ini memiliki semua modal yang diperlukan untuk tidak hanya menjadi makmur karena hasil buminya, tetapi juga karena kreativitasnya dalam menyambut peluang-peluang baru yang terbentang di depan mata.